Minggu, 30 Mei 2021

 Renungan Harian "Nilai Kehidupan" | Minggu, 30 Mei 2021

Renungan Harian : Minggu, 30 Mei 2021


MAKNA PENGURAPAN

“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Yohanes 1:12)


    Pengurapan sering menjadi sebuah perdebatan karena berbedanya makna pengurapan bagi masing-masing orang percaya, sangat banyak yang masih meyakini bahwa pengurapan itu harus disertai dengan ritual penumpangan tangan dari seorang hamba Tuhan atau orang yang dianggap atau menganggap diri punya otoritas dan kuasa untuk mengurapi orang lain dengan mengimpartasikan urapan yang mereka miliki, dengan kata lain menjadi wakil Tuhan atau Roh Kudus dalam mengurapi umat. Hal seperti ini mungkin masih mengadaptasi mentah-mentah apa yang ada di Perjanjian Lama (PL), karena pengurapan seperti ini banyak kita temui dalam kisah-kisah di PL seperti ketika para nabi mengurapi tokoh-tokoh Israel pada masanya untuk menjadi pemimpin seperti misalnya Saul dan Daud. Namun tentunya di masa sekarang sebagai umat Perjanjian Baru (PB) kita tidak lagi bisa menerima doktrin pengurapan seperti itu lagi.

    Di ayat bacaan kita hari ini jelas tertulis bahwa urapan dan kuasa itu diberikan otomatis bagi mereka yang percaya di dalam nama-Nya (Yoh 1:12). Jadi yang harus dipermasalahkan bukanlah bagaimana ritual pengurapan itu karena setelah adanya pencurahan Roh Kudus otomatis semua “orang percaya” sudah diurapi dan pengurapan itu sudah menjadi hak buat mereka yang percaya dan menerima Tuhan Yesus. Jadi saat kita mengaku percaya, otomatis kita sudah diurapi dan diberi kuasa. Jangan lagi kita mengejar ritual-ritual pengurapan yang tidak alkitabiah. Yang harus kita pikirkan sekarang ialah bagaimana agar pengurapan dan kuasa yang kita miliki dapat berdampak bagi dunia di sekitar kita baik itu dunia pelayanan dan dunia luar, walau pada dasarnya tak ada pemisahan seperti itu karena kita harus melayani dimanapun kita berada dan menjadi terang bagi dunia ini.

    Sangat penting bagi kita untuk terus menguatkan iman dan pengetahuan akan kebenaran sehingga pengurapan yang kita terima menjadi lebih bermanfaat melalui ketekunan belajar firman Tuhan dari Alkitab dan sumber-sumber lain yang benar sesuai kaidah penafsiran yang jujur dan benar. Seharusnya kita mampu memilah mana yang benar dan mana yang salah. Jika kita tulus mencari Tuhan dan kebenaran-Nya kita akan peka akan suara dan bimbingan Roh Kudus. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MASUKKAN KOMENTAR ANDA